Ini sebenarnya share tentang tugas Kemuhammadiyahan,ceritanya kita ada tugas akhir tentang paper kita,so.. ini dia,taraaaaaa...
semoga bermanfaat :)
semoga bermanfaat :)
Muhammadiyah
Wilayah DKI Jakarta yang dahulu disebut Muhammadiyah Betawi, tentunya
tidak bias dilepaskan dari sejarah berdirinya Muhammadiyah di kota
metropolitan ini. Dalam buku “Sejarah Muhammadiyah Jakarta Raya:
Sejak Betawi Hingga Jabotabek”. Yang diterbitkan Pimpinan Wilayah
Muhammadiyah DKI Jakarta tahun 1986, bahwa kemungkinan besar
Muhammdiyah Cabang Jakarta itu didirikan bertepatan dengan hari ulang
tahun Muhammadiyah ke-9, yaitu pada tanggal 18 November 1921.
Gagasan
pendirian Muhammadiyah Cabang Jakarta ini dimulai setela pada tahun
1920 KH. Ahmad Dahlan dalam perjalanannya ke tanah suci, pernah
singgah di Jakarta. Dalam kesempatan itu pada jam 02.00 pagi di atas
jalan kereta api Tanah Tinggi (wilayah Senin). KH. Ahmad Dahlan dapat
mengadakan kontak langsung serta sekaligus memberikan wejangan kepada
tokoh-tokoh seperti Kartosudarmo, Soewito, Sardjono dan Wirjosudarmo
– yang belakangan kemudian dikenal sebagai pelopor berdirinya
Muhammadiyah di Jakarta. Sesungguhnya, diantara perintis Muhammadiyah
Cabang Jakarta itu, sebelumnya sudah ada yang pernah mengadakan
kontak dengan KH. Ahmad Dahlan, baik dengan cara berkorespondensi
maupun menerima pelajaran secara langsung dari KH. Ahmad Dahlan.
Namun demikian, pertemuan di Jakarta kali ini benar-benar bersejarah,
karena sesudah pertemuan dengan KH. Ahmad Dahlan tersebut api
Muhammadiyah mulai berkobar disetiap dada angkatan perintis
Muhammadiyah Jakarta. Berdirinya Cabang Jakarta ini kemudian disahkan
oleh Pusat Pimpinan Muhammadiyah Yogyakarta dengan surat ketetapan
No. 10.b.tgl.1 Juli 1928. Jadi baru 7 (tujuh) tahun kemudian
mendapatkan pengesahan dari Pusat Pimpinan di Yogyakarta.
Langkah awal
untuk memasyarakatkan Muhammadiyah di Jakarta ini selain dimulai
dengan kegiatan tabligh dan pengajian dari kampong ke kampong, juga
ditempuh melalui jalur pendidikan. Tahun 1923 untuk yang
pertamakalinya Muhammadiyah Cabang Jakarta berhasil membuka sekolah
Kweekschool di gang kenari (Jakarta Pusat) yang dikepalai oleh R.
Hidajatullah. Sementara murid-muridnya kebanyakan berasal dari luar
jawa, seperti misalnya dari Bengkulu, Liwa, Baturaja, Menggala,
Palembang, Lahat, dll. Murid-murid inilah yang kemudaian menjadi
kader serta pelopor berdirinya cabang-cabang Muhammadiyah di Sumatra
Selatan.
Dalam perjalanan
Muhammadiyah, kegiatan bidang pendidikan ini memang diandang cukup
berhasil. Beberapa sekolah dasar telah didirikan, antara lain di
Kebayoran Baru. Bahkan sekolah Algemene Middelbare School (AMS) yang
terletak di Jl. Kramat Raya 49 amat terkenal sewaktu dibawah pimpinan
Ir. Djuanda dan Mr. Maria Ulfa. Dengan berdirinya sekolah-sekolah
tersebut menunjukan bahwa keberhasilan Muhammadiyah dibidang
pendidikan cukup menggembirakan. Anak-anak yang tidak bias diterima
disekolah di lembaga-lembaga pendidikan yang didirikan oleh
Muhammadiyah.
Akan tetapi
meskipun demikian, pada awal kehadiran Muhammadiyah di Jakarta ini
tidak sedikit mendapat fitna dan hasutan serta buruk sangka dari
kalangan masyarakat Jakarta. Sehingga boleh dikatakan bahwa 90% dari
masyarakat Jakarta pada waktu itu adalah anti Muhammadiyah. Hal ini
kita maklumi, karena pada umumnya mereka itu masih berpegang teguh
pada adat serta paham lama yang telah diwariskan secara turun-temurun
oleh nenek moyang. Tetapi alhamdulullah kecaman dan hasutan itu
sedikit demi sedikit berkurang. Hal ini seiring dengan keberhasilan
Muhammadiyah dalam mengembangkan Persyarikatan berikut amal usahanya,
baik dalam bidang tabligh pendidikan (dari TK sampai Perguruan
Tinggi), kesehatan, maupun kegiatan social keagamaan lainnya seperti
yang kita saksikan sekarang ini.
Sekalipun
secara resmi administrasi Pemerintahan DKI Jakarta ini hanya meliputi
lima Kotamadya (Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Jakarta Utara, Jakarta
Timur dan Jakarta Selatan), akan tetapi wilayah kerja dari Pimipinan
Wilayah DKI Jakarta ini mencakup pula wilayah Bekasi dan Tangerang.
STRUKTUR ORGANISASI
PIMPINAN
WILAYAH MUHAMMADIYAH
DKI
JAKARTA
|
Ketua
|
:
|
Prof.
DR. H. Agus Suradika, M.Pd
|
|
Wakil
Ketua / Ketua Harian
|
:
|
H.
Risman Muchtar, S.Sos.I
|
|
Wakil Ketua
|
:
|
Drs. H. Husni
Thoyar, M.Ag
|
|
Wakil Ketua
|
:
|
H. M. Sun'an
Miskan, Lc
|
|
|
|
|
|
Wakil Ketua
|
:
|
Prof. DR. H.
Qomari Anwar, MA
|
|
Wakil Ketua
|
:
|
Drs. H. Abdul
Rauf HM
|
|
Wakil Ketua
|
:
|
Drs. H.
Tjuwandi
|
|
Wakil Ketua
|
:
|
Dr. H.
Sudirman Tamin
|
|
|
|
|
|
Sekretaris
|
:
|
Nuswantoro,
M.Pd
|
|
Sekretaris
|
:
|
Agus Tri
Sundani, S.HI
|
|
|
|
|
|
Bendahara
|
:
|
H.
Supriyadi Karsim, S.Ag
|
|
Bendahara
|
:
|
Mandir Ahmad
Syafi'i, S.Pd, M.Si
|
Salam si Nona Nita
No comments:
Post a Comment